Diduga Dinas Kehewanan Sukabumi Kongkalikong dengan Bandar Hewan
Sukabumi- Suarametropol News- Kabupaten (pemkab) Sukabumi memberikan bantuan kepada para kelompok tani, melalui dinas peternakan, yaitu berupa dana untuk di salurkan kepada para Kelompok Tani yang ada di Kabupaten Sukabumi, salahsatu nya kelompok tani Bersama di kampung Cimanggu RT 02 RW 03 Desa Hegarmanah Kecamatan Sagaranten Kabupaten Sukabumi Jawabarat, mendapatkan bantuan bibit hewan dari Dinas Peternakan pertanian yaitu berupa dana sebesar Rp 87.000.000,- Bantuan tersebut akan di peruntukan untuk Pembelian domba,Kamis (17/11/22)
Ketua Kelompok keluhkan bantuan bibit domba, dikarnaka tidak sesuai harapan kami, AP menuturkan jauh dari harapan warga kami, dikarnakan domba nya kecil dan kurang sehat, yang ada sekarang domba-domba yang sudah di berikan ke warga pada sakit bahkan mati, tutur nya
Saya dapat bantuan dari dinas peternakan sebesar Rp.87.000.000,-juta rupiah untuk pembelian domba sebanyak 30ekor dengan jumlah yang kami belanjakan sebesar Rp 56.000.000,-juta rupiah, dan utuk pembelian obat sebesar 2.000.000,- juta, sang Rp8000.000.- untuk operasional sekertars dan bendahara dan yang Rp 16.000.000,-juta oleh salah satu anggota DPRD di kabupaten Sukabumi,tutur AP
“Jujur saya kecewa dikarnakan bantuan untuk bibit domba sangat jauh dari harapan saya dan masrakat dikarnakan domba- domba tersebut kecil dan domba pada sakit bahkan mati,” kata nya
Di tempat terpisa kelompok tani Cibaregbeg Kampung Babakan Sirna RT06 RW 06 Desa Cibaregbeg Kecamatan Sagaranten, Herman mengaku kami dapat bantuan dari dinas sekitar bulan lalu, namu keadan domba sekarang pada sakit, tutur Herman
“Terkait penyedia sudah di tunjuk langsung dari dinas, dengan alasan untuk menambah populasi dari luar daerah dan kesehatan yang sudah di periksa terlebih dahulu dari dinas kesehatan tersebut, kami hanya menerima, domba yang di berikan nya jenis domba lokal, hingga saat ini domba pada saki,” ungkap hermana
Saat dikonfirmasi kepala bidang (Kabid) H. Yana, menjelaskan kalau dari dinas sudah memberi memberikan kepada para kelompok untum memilih, Tidak ada pengarahan beli dari mana, kelompok bebas menentukan mau beli dimana tapi yang pasti harus didalam daerah sukabumi karena khawatir wabah Penyaki Mulut Kaki (PMK).
Di karnakan sebelum nya ada wabah Penyakit Mulut Kaki (PMK) memang dinas mengarahkan harus beli dari luar daerah karena jumlah populasi harus bertambah, ungkap Yana.
“Dinas tida ada interfensi kepada para kelompok untuk membeli bibit domba,dinas menyerahkan langsung kepada para kelompok untuk membeli dimanapun, yang penting sesuai anggaran yang sudah kami berikan,”tutur Yana
Reporter Iwan k